Detail Publikasi Berita

SMA N 1 TILATANG KAMANG

0 komentar
SMAN 1 TILATANG KAMANG GELAR IHT MENGENAI ASESSMENT KURIKULUM MERDEKA
blog
Keterangan & diskripsi gambar

Bertempat di Ruang Majelis  guru SMA N 1 Tilatang Kamang, pihak sekolah melaksanakan kegiatan In House Training ( IHT ) mengenai asessman kurikulum merdeka ( 9/11). Kegiatan ini di buka oleh kepala SMA N 1 Tilatang Kamang, Ibu Willia Zuwerni, S.Pd., M.Si. Dalam arahaan, beliau juga menyoroti evaluasi hasil selama penerapan kurikulum merdeka di sekolah penggerak satu-satunya di Kab. Agam tersebut. 

Tampil sebagai narasumber, Ibu Netri, S.Pd yang juga merupakan narasumber kurikulum terkemuka yang sering diundang ke sekolah-sekolah di Prov. Sumatera Barat. Dalam penjelasannya, narasumber mengungkapkan dan mengingatkan kembali bahwa  pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Maka dari itu, asesmen adalah bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh pendidik adalah dengan melakukan asesmen di awal sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rancangan pembelajaran. Peserta didik pun dapat dilibatkan dalam proses asesmen seperti melalui penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman.

Asesmen perlu dirancang dan juga dilaksanakan sesuai dengan fungsi asesmen itu sendiri. Namun, terdapat keleluasaan pada segi teknik dan juga waktu pelaksanaannya agar bisa efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pendidik dalam hal ini  perlu memberikan kejelasan pada peserta didik mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran. Teknik dari asesmen yang beragam sendiri bisa digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Misal hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.

Pada dasarnya, asesmen harus dirancang dengan adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya.

Untuk itu, pendidik perlu menyiapkan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen tidak hanya menjadi sistem penilaian semata, namun juga sebagai bagian dari proses pembelajaran. Hasil dari asesmen bisa digunakan oleh pendidik sebagai bahan penyusunan rencana tindak lanjut.

Laporan dari asesmen yang telah dilakukan sebaiknya disajikan secara sederhana dan seinformatif mungkin agar peserta didik maupun orang tua murid bisa memahaminya. Informasi yang ada bisa berupa penilaian karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut ke depannya.

Selain penyajian laporan dalam bentuk yang mudah dimengerti, pendidik juga perlu memberikan umpan balik secara berkala kepada peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama beserta orang tua.

Seperti yang tadi telah disinggung, asesmen tidak hanya dilakukan sebatas untuk penilaian peserta didik saja. Namun, asesmen juga sangat bermanfaat sebagai bahan refleksi dari capaian pembelajaran peserta didik dalam menentukan rencana tindak lanjut.

Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Jadi, itulah tadi 5 prinsip asesmen dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan bisa mengaplikasikan kelima prinsip tersebut pada kurikulum yang digunakan sebagai referensi


Berita lain terkait #Kegiatan